ED : RB |
“Nia” Keluarga Sederhana
Sore yang cerah itu tampak seorang
lelaki dan perempuan yang sedang bercanda tawa. Mereka sudah menikah sejak
tahun 2006, dan beberapa tahun kemudian mereka di karuniai oleh Allah 2 orang
anak. Anak perempuan pertama bernama Nia, dan saat ini dia duduk di bangku kelas
2 SMA , sedangakan anak kedua yaitu seorang laki-laki bernama Rio, saat ini Rio
duduk di kelas IV sekoah dasar. Ibu dari kedua anak ini bernama Lilis dan
ayahnya bernama Rudi.
Malam pun Tiba, kebetulan ayah Nia
dan Rio adalah seorang ustadz. “ Bu ayo ajak anak-anak untuk melaksanakan Sholat
magrib berjamaah di masjid” kata ayah “ iya pak sebentar ibu dan anak-anak lagi
siap-siap nih”.. jawab Ibu. Setelah selesai siap-siap, mereka langsung
berangkat ke masjid. Sesampainya di masjid tiba-tiba Rio “ Bu,, Rio ingin buang
air besar dulu yaa?” kata Rio. “ya udah “ jawab ibu.
Setelah melaksanakan sholat, mereka
langsung bergegas untuk pulang kerumah. Sesampainya mereka di rumah Rio anak
yang masih ingin tahu keutamaan solat lantas bertanya kepada ayahnya “ ayah emang
sholat berjamaah di masjid itu wajib?” tanya Rio “ nak, sholat di masjid itu
wajib bagi kaum laki-laki namun jika wanita alangkah baiknya sholat di rumah saja” jawab ayah.
Keesokan harinya tepat pada hari
minggu Nia dan teman-temannya akan mengerjakan tugas rumah yang kebetulan akan
diperiksa besok.
“ assalamu
alaikum” ucap Lina
“waalaukumsalam”
jawab Nia
“ ehh Lina
Masuk dulu “ tawar Nia”
“ oh iya,
makasih yaaa”
Setelah Lina dan Nia masuk kedalam
rumah dan duduk di Ruang tamu, lalu Ibu nia datang dengan membawakan suguhan
makanan dan minuman yang di letakkan di atas meja ruang tamu.
“ Nia, Lina
ayukk dicicipi dulu hidangannya” ucap ibu
“ iya ibu”
jawab Nia dan Lina
Setelah selesai makan dan minum
lalu Nia mengajak Lina masuk ke dalam kamarnya. Di dalam kamar terlihat
buku-buku yang tersusun rapi, lalu Lina Bertanya “ Nia Siapa sih yang mengatur
buku-buku itu?
“ oh itu
ibuku yang mengaturnya” jawab Nia
“ ibumu
rajin dan baik hati yaa?” puji Lina kepada Nia tentang Ibunya.
Tiba-tiba
Nia terlihat sedih, entah apa yang membuat dia sedih
“ Nia
kenapa kamu sedih??” Tanya Lina
“ iya Lina aku sedih karena ada keluarggaku yang
hidup serba kecukupan tetapi mereka melupakan kewajiban mereka sebagai manusia
yang bereagama”
“ oh itu yang membuatmu sedih” kita
sebagai umar yang beragaama, sesame manusia harus saling mengingatkan dan harus
saling menasehati, jadi tidak ada salahnya kita saling mengingatkan dalam
kebaikan.
“ Iya Lin”
jawab Nia
Nia Dan Lina melanjutkan apa yang
menjadi tujuan mereka yakni mengerjakan tugas yang telah di berikat oleh guru
mereka. Malam pun semakin larut Tugas mereka Sudah selesai dikerjakan, Lina
Bergegas untuk kembali kerumahnya.
“ Nia,
Tugas Kita kan sudah selesai, aku balik yaa ntar ayahku nyariin aku” kata lina
“ iya Lin,
kamu tidak takut pulang sendiri? Tanya Nia
“ aku
sudah biasa kok, Bismillah aku pamit yaa, Assalamu Alaikum”
“
Waalaikumsalam, hati-hati ya Lin.
Walaupun kami dari keluarga
sederhana tetapi kami tidak melupakan kewajiban kami sebagai mahluk beragama
dan mahluk social. Sederhana di mata orang tidak akan membuat keluarggamu
minder namun, semua itu hanya akan membuat keluarggaku hidup bahagia dan Syukur
Alhamdulillah lebih baik.
Karya
: Hartati Tabulinggi
No comments:
Post a Comment