Sahabat Ba’ato
Smanduwon-Hay teman-teman, namanya Zubaeda Buato.
Nama panggilannya Eda, ia lahir di diloniyohu, 18 oktober 1993, beragama islam, hobi
membaca dan olahraga. Dulu ia mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo
, jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dan sekarang ia sudah menjadi
Guru bahasa Indonesia di salah satu sekolah SMP di Gorontalo. Jika ingin tahu
lebih dekat dengannya ikuti saja akun sosmed via facebooknya ( edha purple Buato )
Berkat
Uang Beasiswa
( Zubaeda Buato )
Adegan
1
Sore
itu setelah Nia pulang sekolah , Nia
pulang ke rumahnya dengan hati yang
gembira, karena akan bertemu dengan orang tuanya.
Nia : assalamualaikum………
Ibu : waalaikum salam (sambil membuka pintu)
Nia : Bu, (mencium tangan ibunya)
Ibu : (hanya diam)
Nia : Bu…. Adik mana?
ibu : adikmu di dapur sedang mencuci piring
Nia : ummmm,,,,,,,,,ayah mana
Bu?
Ibu : ayahmu ada di kamar,ayah sedang sakit.
Nia : sakit apa Bu?? (dengan wajah terkejut)
Ibu : ayahmu sakit tipes Nia,,,
Nia : ibu kok nggak pernah kasih tau Nia?
Kenapa Bu?
Ibu : bukannya ibu nggak mau memberitahu kamu
Nia, tapi ibu nggak mau membebanimu, ibu nggak mau Konsentrasi
belajarmu terganggu.
Nia : tapi Bu,,kasihan ayah…
Ibu : nggak apa-apa, biar ibu saja yang
merawat ayah.(memegang pundak Nia).
Nia : sudah berapa hari ayah sakit Bu?
Ibu : 4 hari Nia…
Nia : 4 hari,,,,kenapa ibu nggak bawa ayah ke
rumah sakit?
Ibu : (terdiaam, ,,sambil mengusap air mata).
Nia : (berlari menuju kamar ayahnya ).
Ayah : Nia…kamu sudah pulang nak ? (dengan suara
pelan)
Nia : iya ayah …..ayah kok nggak kasih tau Nia
kalau ayah sakit..(memeluk ayahnya).
Ayah : ayah nggak apa-apa nak…ayah hanya kecapean
saja.
Nia : tapi ayah, ayah tetap sakit kan,ayah
harus di bawa ke dokter.
Ayah : nggak usah Nia……ayah nggak apa-apa…
Nia : tapi kenapa ayah nggak mau di bawa ke
dokter?
Ayah : (diam,,memandang wajah istrinya)
Ayah : (diam,,memandang wajah istrinya)
Ibu : Ni,,,,,ibu,,ibu,,,ngga,,,,nggak punya
uang untuk membawa ayah ke dokter, biaya sekolah adikmu saja belum ibu bayar
nak….
Nia : ( merunduk, tidak menatap wajah ibunya).
Ibu :Kamu jangan sedih nak, besok kamu
kembali lagi ke kos,besok kamu kan mulai sekolah lagi.
Nia : ( hanya menganggukan kepalanya ).
Adegan 2
Akhirnya
Nia kembali ke kos. Sore itu Dhea tak sengaja lewat di depan kos Nia, kebetulan
Dhea melihat Nia termenung di depan
kosnya. Dhea pun mendekatinya.
Dhea : hey Nia, kenapa kamu menangis ? (sambil menyentuh
pundak Nia)
Nia : (terkejut)
Dhea : Ni, kenapa kamu menangis, curhat dong sama
aku
Nia : nggak kok,aku nggak apa-apa.
Dhea : kalau nggak apa-apa kok nangis?
Nia : ummm,,,,aku hanya teringat orang tuaku
di rumah.
Dhea : emangnya kenapa dengan orang tuamu?
(dengan wajah penasaran)
Nia : aku kasihan saja mengingat pengorbanan
orang tuaku, yang membanting tulang hanya untuk menyekolahkan aku.
Dhea : Ni, itu memang sudah kewajiban orang tua
untuk menyekolahkan anaknya(sambil memegang tangan Nia)
Nia : iya Dhe, tapi aku tak sanggup lagi
melihat orang tuaku yang sudah sakit-sakitan , bekerja tanpa mengenal lelah hanya untuk membiayai
sekolahku. Apalagi sekarang adikku sudah kelas 3 SMP sedikit lagi mau ujian,
pasti beban orang tuaku semakin bertambah. (kata Nia sambil memeluk Dhea)
Dhea : (sedih,
mengelus-elus pundak Nia)
Nia :
menurutmu gimana Dhe, apa aku harus berhenti sekolah?
Dhea : jangan Nia, kamu nggak bisa berhenti
sekolah, kamu harus sabar dan tegar untuk menghadapi semua ini.
Nia : tapi Dhe, dengan cara apa aku harus
melanjutkan sekolahku, sedangkan orang tuaku sudah tidak punya biaya lagi. Di
tambah lagi dengan biaya sekolah adikku yang belum Lunas.
Dhea : pokoknya Ni, kamu harus sabar, berdoalah
kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar orang tuamu diberikan kesehatan dan rezeki
yang banyak. ( Dhea memeluk Nia).
Nia : amiinn, makasih ya.
Dhea : ya… sama-sama.
Adegan
3
Pagi itu Nia dan Dhea pergi sekolah bersama-sama,
merekapun tiba di sekolah, mereka segera masuk kelas. Tiba-tiba Bu guru datang.
Ibu Guru : adik-adik sebelum kita memulai pelajaran
pagi ini ibu akan memberitahukan berita gembira
Siswa :
berita apa ya??? ( dengan wajah penasaran)
Ibu
guru : begini adik-adik, kebetulan
sekolah kita mendapat beasiswa khusus untuk siswa yang berekonomi lemah tetapi berprestasi.
Siswa : wah…wah….senangnya.
Ibu
guru : di kelas ini ada beberapa orang
siswa yang mendapat beasiswa..
Siswa : siapa Bu yang dapat? ( kata siswa
sambil berteriak )
Ibu
guru : tenang…..tenang, kalau kalian
ribut, ibu tidak akan memberitahukan siapa yang dapat beasiswa di kelas ini.
Siswa : ( diam, tenang dan penasaran).
Ibu
guru : yang mendapatkan beasiswa di
kelas ini yaitu Reva, Siti fatimah, Dhea, Nia, dan….dan….. masih banyak lagi…..
Siswa : Bu…..baca lagi Bu…..(siswa penasaran)
Ibu
Guru : nanti saja,,,, ibu akan tempel
di papan pengumuman.
Adegan
4
Akhirnya mata pelajaran hari itu selesai , siswa-siswa pun
segera pulang ke rumah mereka. Begitu
pun dengan Nia dan Dhea, setelah tiba di kos Nia langsung kembali ke rumahnya
dengan niat untuk memberitahukan berita gembira ini.
Nia :
assalamualaikum…..
Ibu :
waaalaikum salam (sambil membuka pintu)
Nia :
ibu gimana keadaan ayah?
Ibu :
alhamdulillah,,keadaan ayah sudah agak mendingan.
Ayah :
Nia,,kenapa kamu pulang, besok kan kamu sekolah lagi?
Nia :
iya ayah,,Nia kesini ingin melihat ayah, ayah masih sakit ya?
Ayah :
sudah agak mendingan Nia, ayah sudah sembuh,,ayah hanya kecapean saja. Ayah
nggak apa-apa sayang,,,,tanya saja sama ibu.
Nia :
benar ya Bu, ayah sudah sehat?
Ibu : (hanya
menganggukan kepalanya dan tersenyum
kepada Nia)
Nia :
ayah, Bu sebenarnya kedatangan Nia kesini itu Nia ingin memberitahukan sesuatu buat
ayah dan ibu.
Ayah : kabar apa Nia ?? (wajah penasaran)
Ibu :
iya Nia kabar apa?
Nia :
Bu…..ummmmm ….Nia…..Nia…
Ibu :
kamu kenapa Nia???? (Ibu memegang tangan
Nia)
Nia :
Nia mendapat beasiswa Bu,,yah….(Nia
memeluk Ibunya)
Ayah : benarkah
Nia…..?
Nia
: ya ayah,,,,,,, Nia dapat beasiswa jadi ayah dan ibu tidak perlu lagi membayar
uang sekolah Nia. Ayah harus pergi kedokter supaya ayah cepat sembuh.
Ibu, ayah : kamu memang anak yang baik Nak…..ayah
dan ibu bangga sama kamu. Semoga kau dan adikmu menjadi anak yang soleha dan
anak yang sukses, dan tidak akan melupakan ibu dan ayah (ayah dan ibu memeluk
Nia).
Nia :
amiiiinnnnn,,makasih,,,ibu dan ayah memang orang tua yang paling baik buat Nia.
Nia bangga punya keluarga yang sayang sama Nia. (sambil memeluk adik, ayah dan Ibunya).
Setelah
dibawa kedokter akhirnya ayah Nia sembuh,biaya
sekolah adiknya bisa dibayar pakai uang beasiswa Nia, adik Nia lulus
dengan Nilai terbaik. Nia pun tidak berhenti sekolah. Uang beasiswa Nia sangat
membantu keluarganya.
Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN.
Ketika aku berat untuk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Bukan karena hari ini INDAH, kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH. Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. (Sumber: www.idntimes.com) #marimembaca #marimenulis
No comments:
Post a Comment