Saturday, September 7, 2019

Berkat Uang Beasiswa



Sahabat Ba’ato Smanduwon-Hay teman-teman, namanya Zubaeda  Buato.  Nama panggilannya Eda, ia lahir di diloniyohu, 18 oktober  1993, beragama  islam, hobi  membaca dan olahraga. Dulu ia mahasiswa di Universitas Negeri Gorontalo , jurusan pendidikan bahasa dan sastra Indonesia, dan sekarang ia sudah menjadi Guru bahasa Indonesia di salah satu sekolah SMP di Gorontalo. Jika ingin tahu lebih dekat dengannya ikuti saja akun sosmed via facebooknya ( edha purple Buato )
Berkat Uang Beasiswa
( Zubaeda Buato )

Adegan 1
Sore itu setelah  Nia pulang sekolah , Nia pulang ke rumahnya dengan hati yang  gembira, karena akan bertemu dengan orang tuanya.
Nia      : assalamualaikum………
Ibu       : waalaikum salam (sambil membuka pintu)
Nia      : Bu, (mencium tangan ibunya)
Ibu       : (hanya diam)
Nia      : Bu…. Adik mana?
ibu       : adikmu di dapur sedang mencuci piring
Nia      : ummmm,,,,,,,,,ayah  mana  Bu?
Ibu       : ayahmu ada di kamar,ayah sedang sakit.
Nia      : sakit apa Bu?? (dengan wajah terkejut)
Ibu       : ayahmu  sakit tipes Nia,,,
Nia      : ibu kok nggak pernah kasih tau Nia? Kenapa Bu?
Ibu       : bukannya ibu nggak mau memberitahu kamu Nia, tapi ibu nggak mau membebanimu, ibu nggak mau  Konsentrasi  belajarmu terganggu.
Nia      : tapi Bu,,kasihan ayah…
Ibu       : nggak apa-apa, biar ibu saja yang merawat ayah.(memegang pundak Nia).
Nia      : sudah berapa hari ayah sakit Bu?
Ibu       : 4 hari Nia…
Nia      : 4 hari,,,,kenapa ibu nggak bawa ayah ke rumah sakit?
Ibu       : (terdiaam, ,,sambil mengusap air mata).
Nia      : (berlari menuju kamar ayahnya ).
Ayah   : Nia…kamu sudah pulang nak ? (dengan suara pelan)
Nia      : iya ayah …..ayah kok nggak kasih tau Nia kalau ayah sakit..(memeluk ayahnya).
Ayah   : ayah nggak apa-apa nak…ayah hanya kecapean saja.
Nia      : tapi ayah, ayah tetap sakit kan,ayah harus di bawa ke dokter.
Ayah   : nggak usah Nia……ayah nggak apa-apa…
Nia      : tapi kenapa ayah nggak mau di bawa ke dokter?
Ayah   : (diam,,memandang  wajah  istrinya)
Ibu       : Ni,,,,,ibu,,ibu,,,ngga,,,,nggak punya uang untuk membawa ayah ke dokter, biaya sekolah adikmu saja belum ibu bayar nak….
Nia      : ( merunduk, tidak menatap wajah ibunya).
Ibu       :Kamu jangan sedih nak, besok kamu kembali lagi ke kos,besok kamu kan mulai sekolah lagi.
Nia      : ( hanya menganggukan kepalanya ).

Adegan 2
Akhirnya Nia kembali ke kos. Sore itu Dhea tak sengaja lewat di depan kos Nia, kebetulan Dhea melihat  Nia termenung di depan kosnya. Dhea pun mendekatinya.
Dhea    : hey  Nia, kenapa kamu menangis ? (sambil menyentuh pundak Nia)
Nia      : (terkejut)
Dhea    : Ni, kenapa kamu menangis, curhat dong sama aku
Nia      : nggak kok,aku nggak apa-apa.
Dhea    : kalau nggak apa-apa kok nangis?
Nia      : ummm,,,,aku hanya teringat orang tuaku di rumah.
Dhea    : emangnya kenapa dengan orang tuamu? (dengan wajah penasaran)
Nia      : aku kasihan saja mengingat pengorbanan orang tuaku, yang membanting tulang hanya untuk menyekolahkan aku.
Dhea    : Ni, itu memang sudah kewajiban orang tua untuk menyekolahkan anaknya(sambil memegang tangan Nia)
Nia      : iya Dhe, tapi aku tak sanggup lagi melihat orang tuaku yang sudah sakit-sakitan , bekerja tanpa  mengenal lelah hanya untuk membiayai sekolahku. Apalagi sekarang adikku sudah kelas 3 SMP sedikit lagi mau ujian, pasti beban orang tuaku semakin bertambah. (kata Nia sambil memeluk Dhea)
Dhea    : (sedih,  mengelus-elus pundak Nia)
Nia      :  menurutmu gimana Dhe, apa aku harus berhenti sekolah?
Dhea    : jangan Nia, kamu nggak bisa berhenti sekolah, kamu harus sabar dan tegar untuk menghadapi semua ini.
Nia      : tapi Dhe, dengan cara apa aku harus melanjutkan sekolahku, sedangkan orang tuaku sudah tidak punya biaya lagi. Di tambah lagi dengan biaya sekolah adikku yang belum Lunas.
Dhea    : pokoknya Ni, kamu harus sabar, berdoalah kepada Tuhan Yang Maha Esa, agar orang tuamu diberikan kesehatan dan rezeki yang banyak. ( Dhea memeluk Nia).
Nia      : amiinn, makasih ya.
Dhea    : ya… sama-sama.

Adegan 3
Pagi  itu Nia dan Dhea pergi sekolah bersama-sama, merekapun tiba di sekolah, mereka segera masuk kelas.  Tiba-tiba Bu guru datang.
Ibu Guru   : adik-adik sebelum kita memulai pelajaran pagi ini ibu akan memberitahukan berita gembira
Siswa       : berita apa ya??? ( dengan wajah penasaran)
Ibu guru   : begini adik-adik, kebetulan sekolah kita mendapat beasiswa khusus untuk siswa yang  berekonomi lemah tetapi berprestasi.
Siswa        : wah…wah….senangnya.
Ibu guru   : di kelas ini ada beberapa orang siswa yang mendapat beasiswa..
Siswa        : siapa Bu yang dapat? ( kata siswa sambil berteriak )
Ibu guru   : tenang…..tenang, kalau kalian ribut, ibu tidak akan memberitahukan siapa yang dapat beasiswa di kelas ini.
Siswa        : ( diam, tenang dan penasaran).
Ibu guru   : yang mendapatkan beasiswa di kelas ini yaitu Reva, Siti fatimah, Dhea, Nia, dan….dan….. masih banyak lagi…..
Siswa        : Bu…..baca lagi Bu…..(siswa penasaran)
Ibu Guru   : nanti saja,,,, ibu akan tempel di papan pengumuman.

Adegan 4
              Akhirnya mata  pelajaran hari itu selesai , siswa-siswa pun segera  pulang ke rumah mereka. Begitu pun dengan Nia dan Dhea, setelah tiba di kos Nia langsung kembali ke rumahnya dengan niat untuk memberitahukan berita gembira ini.
Nia          : assalamualaikum…..
Ibu          : waaalaikum salam (sambil membuka pintu)
Nia          : ibu gimana keadaan ayah?
Ibu          : alhamdulillah,,keadaan ayah sudah agak mendingan.
Ayah       : Nia,,kenapa kamu pulang, besok kan kamu sekolah lagi?
Nia          : iya ayah,,Nia kesini ingin melihat ayah, ayah masih sakit ya?
Ayah     : sudah agak mendingan Nia, ayah sudah sembuh,,ayah hanya kecapean saja. Ayah nggak apa-apa sayang,,,,tanya saja sama ibu.
Nia        : benar ya Bu, ayah sudah sehat?
Ibu        : (hanya menganggukan kepalanya  dan tersenyum kepada Nia)
Nia        : ayah, Bu sebenarnya kedatangan Nia kesini itu Nia ingin memberitahukan sesuatu buat ayah dan ibu.
Ayah      : kabar apa Nia ?? (wajah penasaran)
Ibu        : iya Nia kabar apa?
Nia        : Bu…..ummmmm ….Nia…..Nia…
Ibu        : kamu kenapa Nia????  (Ibu memegang tangan Nia)
Nia        : Nia mendapat beasiswa  Bu,,yah….(Nia memeluk Ibunya)
Ayah     : benarkah Nia…..?
Nia        :  ya ayah,,,,,,, Nia dapat beasiswa  jadi ayah dan ibu tidak perlu lagi membayar uang sekolah Nia. Ayah harus pergi kedokter supaya ayah cepat sembuh.
Ibu, ayah : kamu memang anak yang baik Nak…..ayah dan ibu bangga sama kamu. Semoga kau dan adikmu menjadi anak yang soleha dan anak yang sukses, dan tidak akan melupakan ibu dan ayah (ayah dan ibu memeluk Nia).
Nia        : amiiiinnnnn,,makasih,,,ibu dan ayah memang orang tua yang paling baik buat Nia. Nia bangga punya keluarga yang sayang sama Nia. (sambil memeluk adik,  ayah dan Ibunya).

              Setelah dibawa kedokter akhirnya ayah Nia sembuh,biaya  sekolah adiknya bisa dibayar pakai uang beasiswa Nia, adik Nia lulus dengan Nilai terbaik. Nia pun tidak berhenti sekolah. Uang beasiswa Nia sangat membantu keluarganya. 

Ketika aku ingin hidup KAYA, aku lupa, bahwa HIDUP itu sendiri adalah sebuah KEKAYAAN. 
Ketika aku berat untuk MEMBERI, aku lupa, bahwa SEMUA yang aku miliki juga adalah PEMBERIAN. Ketika aku ingin jadi yang TERKUAT, aku lupa, bahwa dalam KELEMAHAN, Tuhan memberikan aku KEKUATAN. Bukan karena hari ini INDAH, kita BAHAGIA. Tetapi karena kita BAHAGIA, maka hari ini menjadi INDAH. Bukan karena tak ada RINTANGAN kita menjadi OPTIMIS. Tetapi karena kita optimis, RINTANGAN akan menjadi tak terasa. (Sumber: www.idntimes.com) #marimembaca #marimenulis





No comments:

Post a Comment