sumber foto. BB. SMANDUWON |
Ba'ato Bastrasia Smanduwon-Inilah Kumpulan puisi karya siswa-siswi SMA Negeri 2 Wonosari pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, semoga bermanfaat bagi Sahabat Ba'ato Bastrasia. #marimenulis
Merah putih
( Faisal Adi Satria)
Sejuta pengorbanan itu
Telah ditelan ombak
bumi
Mereka yang berani,
mereka yang suci
Melawan para penjajah
sampai merdeka
Tanah airku Indonesia
Kanku abdikan segenap
jiwa dan ragaku
Demi masa depan yang
gemilang
Pewarisan tahta anak
cucuku
Merah putih jiwaku
Merah putih benderaku
Gambaran dari segala
khayalan
Impian dari segala
tujuan
Inilah kami pemuda
Indonesia
Pejuang bangsa yang
setia dan berbakti
Berani mengambil
keputusan
Agar berguna bagi
agama nusa dan bangsa
Cinta Dalam Diam
( Dewi Sunarti )
Tentang cinta yang tak
mampu kuceritakan
Tentang isi hati yang
tak mampu kusampaikan
Tentang rindu yang tak
berkesudahan
Cinta…
Memang aku cinta
Diam…
Hanya itu yang mampu
kulakukan
Terpuruk sendiri
Terjebak dalam ilusi
Bagai matahari
Yang sellalu sendiri
Ingin kusudahi diamku
ini
Tapi aku sadari
siapakah diri ini
Aku…
Hanya satu dari
berjuta bintang di sekitar
Do’a Untuknya
( Rahmiyati Miftahur Rifky )
Biarlah rasa ini
terbingkai
Dalam untaian do’a
Hilang tenggelam
Bagai senja dihapus
malam
Tentang harapan
Yang tak beralasan
Tentang keinginan
Yang tak teruraikan
Teruntuk dia yang jauh
disana
Kutitipkan salam lewat
do’a
Tentang hasrat
Inginku melihatmu
bahgia
Bahkan dalam diam
Tak pernah henti
Do’a ku pada tuhan
Untuk dirimu yang jauh
disana
Rindu Tak Bertuah
( Soleha S. )
Malam sunyi tak
berarti
Terdudukku diam sepi
sendiri
Tak ada tempat tuk
bersandar diri
Bahkan untuk
mencurahkan isi hati
Resah gelisah diri ini
Teringat dia yang dulu
pergi
Ingin aku sudahi rindu
ini
Tapi apalah dayaku
Aku hanya bias menangis
sepi
Kadang disaat
kuterdiam
Kau hadir disela
fikiranku
Menghiasi hati yang
luluh gunda
Hancur berkeping tak
berdaya
Meski ku tau ini
bersifat sementara
Dan kini apalah dayaku
?
Hanya bias terdiam
merenung
Menepis rindu yang tak
berujung
Sendiri
( Bela Silfana )
Kau pergi tinggalkan
luka
Yang selama ini
tinggal tanpa enggan permisi
Saat dimana cerita
jadi kita
Hingga kubuat debu
untuk menerpa angin lalu
Ku bisikkan dengan
lembut pada rindu
Sampaikanlah salam
kasih dari masa lalu
Sebuah frasa yang
masih melekat
Menolak kuat untuk
sekedar pudar
Biarkan aku memilih
hujan ketimbang ombak
Aku ingin terguyur
tanpa takut terbawa arus
Namamu dan semua
kenangan kita
Kutuangkan pada baris
origamiku
Semilir angin
menenangkan jiwa
Namun tak dapat
mengubur yang telah lalu
Kini aku disini
bertempur dengan bayangmu
Meraup semua luka
dengan sebuah senyum sendu
Hari Sabtu yang Sedih
( Jakir A. olii )
Dikala santai berjalan
Tiba-tiba aku di
panggil oleh guru-guru
Aku disuruh
mengerjakan tugas
Dan aku hanya terpaku
dan pasrah
Kemudian aku
duduksendiri
Dan aku merasa bingung
Dan ingin menyerah
Dan bunuh diri
Kemudian saat itu, wali
kelasku datang
Dan menasihatiku,
disitu aku
Terharu dan senang,
ternyata ada
Guru yang seperti itu
di sekolahku
Di saat itu aku merasa
antara
Sedih dan senang, aku
memulai
Mengerjakan
tugas-tugasku
Yang di bantu oleh
temanku
Entah
( Meike W. Ali )
Bias cahaya bulan
menerpa wajah
Di bawah gelap awan
menghitam
Ku tapaki jejakmu yang
kian menghilang
Saring denganku yang
melumat namamu dalam rindu
Dari setitik embun
kesatuan mil samudra
Tiada satu dari dirimu
yang ku pahami
Berharap kekurangan
dapat kusempurnakan
Yang hilang dapat
kutemukan
Seperti aku pada kamu
Kisah cinta ini
Kemustahilan terbaik
yang mengakar
Tumbuh untuk realita
terindah
Entah air mata atau
tawa
Entah amarah atau
canda
Entah jarak atau waktu
Inilah kesempurnaan
yang hendak melengkapimu
Rindu
( Mirawati )
Bagai mendung tanpa
hujan
Bagai taman tanpa
bunga
Demikanlah hidupku
tanpamu
Ingatlah engkau akan
rintik hujan itu
Waktu yang memberikan
maknamu bagiku
Ini rinduku untukmu
Rindu yang selalu
ingin menjaga kamu
Rasa yang mungkin akan
abadi dihatiku
Tak akan hilang
tersapu debu
Tak akan goyah ditiup angina
Tak akan pergi dan
berpindah
Karena hatiku tulus
padamu
Hanya Untukmu
Kupertahankan hingga
usiaku
Rindu ini serasa tak
berujung
Meskiku telah berada
disampingmu
Hari Ketika Kau Kembali
( Winda Restu Ayu )
Hari yang paling
kunanti
Hari ketika kau
kembali
Dimana rindu ini,
telah usai dan berganti
Menjadi bahagia yang
tak henti
Tak ada kata yang mati
dalam puisi
Tuk mengutarakan hari
Saat kau kembali
Kenangan rindu yang
dulu melampaui
Tapi kini berubah
Berubaha menjadi
imitasi
Imitasi tiada henti
Entah dengan apa harus
kuuraikan
Rasa bahagia yang tak
tertahan
Melihat dirimu
dihadapan
Menghadap mataku
dengan penuh senyuman
No comments:
Post a Comment