Teks eksplanasi menjelaskan proses-proses yang menjadi bagian dari kejadian suatu fenomena.
A. Pengertian dan Ciri-ciri Teks Eksplanasi
Teks eksplanasi dapat and abaca pada artikel koran atau majalah. Dalam teks eksplanasi tersebut akan dibahas fenomena alam atau fenomena sosial. Oleh karena itu teks eksplanasi ada teks yang bertujuan untuk menjelaskan proses suatu fenomena alam dan fenomena social. Teks eksplanasi termasuk teks non fiksi, teks eksplanasi harus di tulis berdasarkan fakta, bukan rekaan atau khayalan penulis.
Ciri-ciri teks eksplanasi mempunyai perbedaan dengan teks alinnya. Ciri-cirinya sebagai berikut.
a. Struktur
terdiri atas peryataan umum, proses/deretan penjelas dan penutup.
b. Memuat
informasi sesungguhnya atau fakta.
c. Memuat
informasi keilmuan
d. Menjelaskan
suatu kondisi atau fenomena.
B. Identifikasi Informasi dalam teks eksplanasi
1. Fakta
dalam teks eksplanasi
Proses terjadinya fenomena alam atau
fenomena social dalam eks eksplanasi disusun berdasarkan fakta yang ada. Fakta
adalah peristiwa atau kejadian yang sungguh-sungguh terjadi. Fakta terdapat
dalam paragraf-paragraf teks eksplanasi.
2. Gagasan
pokok dalam tekas eksplanasi
Gagasan utama adalah gagasan yang
dijadikan dasar dalam mengembangkan kalimat. Gagasan utama terdapat pada
kalimat utama, kemudian kalimat utama dikembangkan dengan kalimat penjelas
menjadi paragraf.
C. Kontruksi Informasi teks eksplanasi
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kontruksi berarti susunan dan hubungan kata dalam kalimat atau kata dalam kalimat.
1. Bagian-bagian
teks eksplanasi
Teks eksplanasi adalah teks yang disusun
secara urut dan sistematis. Pada teks eksplanasi diawali dengan pendahuluanyang
berisi pernyataan umum. Kemudian, pernyataan umum tersebut dijelaskan oleh
beberapa deretan penjelas. Beberapa penjelas tersebut kadang-kadang disimpulkan
dalam bagian penutup.
2. Susun
ulang teks eksplanasi
Abstraksi merupakan penyajian singkat
mengenai teks secara jelas dan akurat. Abstraksi berfungsi untuk menjelaskan
secara singkat kepada pembaca tentang isi yang terdapat dalam suatu teks. Oleh
karena itu abstraksi merupakan kegiatan menyajikan kembali secara singkat isi
teks. Abstraksi bersifat informatif dan deskriftif. Artinya setiap informasi
yang terkandung harus berdasarkan fakta. Berikut beberapa aspek yang perlu anda
perhatikan pada saat mengabstraksi teks eksplanasi adalah membaca teks dengan
cermat dan teliti, mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam teks,
dan menyusun dan mengembangkan inti sari teks berdasarkan gagasan-gagasan
penting dengan Bahasa sendiri.
D. Analisi Struktur dan Kebahasaan Teks Eksplanasi
1. Struktur
teks eksplanasi
Peryataan
Umum-Proses/deretan penjelas-penutup/simpulan
Peryataan umum adalah bagian paling awal
teks eksplanas, peryataan umum berisi gambaran umum suatu aspek atau peristiwa,
proses adalah inti masalah yang dijelaskan dalam teks eksplanasi, sedangkan
penutup/simpulan adalah bagian paling akhir dalam teks eksplanasi.
2. Analisis
kebahasaan Teks Eksplanasi
Penggunaan istilah, istilah adalah kata
atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan suatu makna, konsep proses,
keadaan, atau sifat khas dala bidang tertentu. Kadang-arti istilah teknis
jarang diketahui oleh pembaca. Pembaca dapat menemukan arti istilah-istilah
teknis tersebut di Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI). Jika tidak ada pembaca dapat mencarinya di kamus istilah.
Conth kata isitilah Tropis ( mengenai daerah tropik sekitar katulistiwa).
Penggunaan
keterangan waktu, keterangan adalah fungsi kalimat yang mudah berpindah posisi.
Keterangan dapat berada diakhir, awal, dan bahkan tengah kalimat. Keterangan
waktu adalah jenis karangan yang menunjukan waktu, keterangan waktu menggunakan
kata hubung pada, dalam, setelah, sebelum, sesudah, selama, sepanjang, dan kata
temporal, seperti kemarin, sekarang, nanti, dan besok.
Penggunaan konjungsi antar kalimat adalah
konjungsi yang menghubungkan kalimat dengan kalimat. Konjungsi antar kalimat
terdiri atas beberapa bagian berikut.
1. Kenjungsi
antar kalimat “pertentangan”
Contoh:
akan tetapi, namun, biarpun demikian,sekalipun demikian, walaupun demikian,
meskipun demikian, dan sungguhpun demikian.
2. Konjungsi
antar kalimat “ waktu”
Contoh:
kemudian, sesudah itu, sebelum itu, dan selanjutnya
3. Konjungsi
antar kalimat “penambahan”
Contoh:
tambahan pula, lagi pula, dan selain itu.
4. Konjungsi
antar kalimat “pembalikan”
Contoh:
Sebaliknya
5. Konjungsi
antar kalimat “ keadaan”
Contoh:
sesungguahnya dan sebenarnya.
6. Konjungsi
antar kalimat “penguatan”
Contoh:
malahan dan bahkan
7. Konjungsi
antar kalimat “konsekuensi”
Contoh:
dengan demikian
8. Konjungsi
antar kalimat “akibat”
Contoh:
oleh karena itu dan oleh sebab itu.
Langkah-langkah
menulis teks eksplanasi sebagai berikut.
1. Menentukan
topik/tema
Dalam menyusu teks eksplanasi anda harus menentukan topik. Topik adalah
sesuatu yang wajib ada dalam menyusun teks. Topik yang digunakan harus
difokuskan secara terperinci agar pokok bahasan membentuk suatu teks yang padu.
2. Menentukan
tujuan penulisan
Setelah menemukan suatu topik yang
menarik, langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan penulisan. Setiap penulis
harus mengungkapkan dengan jelas tujuan penulisan yang akan dikerjakan. Tujuan
penulisan merupakan titik tolak seluruh kegiatan penulis.
3. Mengumpulkan
data dari berbagai sumber.
Data merupakan bagian penting dalam
penulisan teks eksplanasi. Data berasal dari bahan yang dikumpulkan untuk
mengkaji sebuah topik tulisan.
4. Menyusun
kerangka.
Dengan membuat kerangka teks, penulis dapat menyusun
karangan secara teratur, selain itu, beberapa manfaat kerangka karangan lainnya
yaitu: mempermudah pembahasan tulisan, menghindari isi tulisan keluar dari
tujuan awal, menghindari penggarapan sebuah topik sampai dua kali, atau lebih,
memuadahkan penulis mencari materi tambahan, menjamin penulis bersifat
konseptual,menyeluruh, dan terarah, dan memudahkan penulis mencapai klimaks
berbeda-beda.
Sumber: Uti Darmawati, Y. Budi Artati. 2019. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA. Yogyakarta: Intan Pariwara
Berikut contoh teks eksplanasi !
Wonosari
dilanda kekeringan
Kekeringan adalah suatu kondisi dimana ketersediaan air disuatu tempat yang sangat rendah atau bahkan tidak tersedia sama sekali yang terjadi dalam kurun waktu yang cukup lama. Cakupan wilayah yang terdampak kekeringan biasanya cukup luas, dan sangat berdampak pada kehidupan serta mahluk hidup yang tinggal di tempat tersebut. Saat ini Indonesia beberapa bulan terakhir di landa kekeringan salah satunya kecamatan wonosari.
Penyebabnya sendiri bias dikarenakan oleh kondisi alam itu sendiri dan juga factor manusia, untuk factor alam misalnya, terjadi kemarau panjang dan tingkat evaporasi yang sangat cepat habis atau hilang. Sedangkan factor manusia misalnya, terjadi global worming atau pemanasan global yang disebabkan oleh aktivitas-aktivitas seperti asap pabrik, asap-asap kendaraan bermotor serta tindakan-tindakan yang lain yang dapat menyebabkan pemanasan global, di wonosari itu sendiri pemanasan global sangat Nampak, misalnya asap pabrik kela sawit, dan konsumsi kendaraan masyarakat wonosari sangat banya, dan terjadi penggarapan lahan/gunung untuk di jadikan lahan perkebunan. Jika kekeringan itu terus terjadi, dampaknya tidak hanya dirasakan oleh manusia saja, melainkan untuk seluruh mahluk hidup.
Jadi kekeringan menjadi salah satu gejala alam yang dampaknya tidak hanya di rasakan oleh manusia saja, melainkan oleh seluruh mahluk hidup yang ada di bumi, salah satuya di wilayah kecamatan wonosari, karena sejatinya air adalah kebutuhan pokok untuk eluruh mahluk hidup, karena tanpa air tidak ada lagi kehidupan yang berlangsung.
No comments:
Post a Comment