Thursday, October 31, 2019

KARUNIA MUTIARA CINTA



Sahabat Ba'ato-Sebuah Drama oleh Erni Molosifat yang di lahirkan di Nonapan I pada tanggal 16 januari 1993, Agama Islam, hobbi membaca, memasak selain itu juga beliau mempunyai hobbi main game dan olahraga, saat itu berstatus sebagai Mahasiswa Jurusan Bahasa Indonesia Fakultas Sastra dan Budaya di Universitas Negeri Gorontalo, berasal dari Desa Muntoi Induk Kecamatan Passi Barat Kabupaten Bolaang Mongondow Propinsi Sulawesi Utara dan sekarang sudah menyandang status Sarjana dan bekerja di salah satu sekolah di Bolaaang Mogondow, sekedar info yang mau kenal atau mau berteman dengan beliau bisa menghubungi di 085657182636 atau Email ernhymockodompit atau via facebook Ernhy Molosifat Mockodompit atau via twiter @erni mockodompit. Selamat Membaca

KARUNIA MUTIARA CINTA
(karya : Erni Molosifat)

Tema               : Cinta dan Persahabatan
Judul               : Karunia Mutiara Cinta
Tokoh              :
-          Boby
-          Randy
-          Lisa
-          Nina
-          Pembantu Lisa
-          Ibu Boby
-          Pak Ade
-          Johan

Malam terlihat cerah, di depan gerbang sebuah rumah besar dua pemuda tampak sedang berbicara dengan seorang pembantu yang bekerja di rumah itu.

Boby            : Selamat malam, Mbak. Kami temannya Lisa, boleh kami bertemu dengannya? (dengan nada suara yang ramah)
Randy           : Betul, Mbak. Bukanlah dia menginap di sini ? (dengan wajah berseri-seri)
Pembantu Lisa : O… kalau begitu tungguh sebentar ya (sih pembantu bergegas masuk)

Beberapa menit kemudian, Lisa sudah keluar bersama Nina sahabatnya yang tinggal di rumah besar itu. Lisa yang mengetahui maksud kedatangan Randy segera mangajaknya menuju ke kursi taman, sedangkan Boby dan Nina menunggu di beranda rumah, sambil menunggu mereka berbincang-bincang mengingat semua kenangan manis yang mereka alami semasa kecil.

Boby           : Nina… kau masih ingat saat kita main pengantin-pengantinan ? (dengan tersenyum)
Nina            : (hanya tertunduk malu)

Sementara itu di kursi taman, Randy dan Lisa masih bicarakan masalah mereka. Keduanya tampak saling berpandangan dengan tangan saling berpegangan.
Randy   : Lis… benarkah kau mau memaafkanku ?
Lisa      : iya, kak. Aku menyadari bahwa memang itu bukan salahmu.
Randy   : Terimah kasih, Lisa. (sambil memggenggam lisa dengan lembut)
Lisa    : Janji ya, kau tidak akan memberi kesempatan padanya untuk menemuimu lagi (sambil membalas genggaman randy)
Randy    : (mengangguk dan kemudian memeluk lisa dengan penuh kasih sayang)

Setelah pertemuan malam itu, boby sering berkunjung ke rumah nina hingga akhirnya mereka saling menyatakan cinta. Tiada perasaan yang terucap selain cinta dan sayang, dan di setiam malam minggu, mereka selalu menyempatkan diri untuk bertemu dan saling berbagi.

Boby   : Nin… aku sangat mencintaimu. Cintaku padamu setinggi langit dan sedalamlautan (sambil membelai rambut nina)
Nina    : Begitu pula aku, kak. Setiap yang ada pada dirimu merupakan bagian dariku, rasanya… aku ingin selalu berada disisimu.
Boby   : Nin, bolehkah akun menciummu sebagai ungkapan rasa cintaku (menatap mata Nina dengan hangat)
Randy  : Lis…Lisa… tungguh Lis. Mengapa kau tak mau mengerti ? Apa lagi yang harus ku jelaskan padamu (sambil berteriak dan berusaha mengejar Lisa)
Lias      : (terus berlari dan tidak menghiraukan teriakan Randy)
Randy   : (terus berteriak dan berusaha mengejar Lisa)
Lisa       : (berhenti dan menghampiri Randy) Kak, sepertinya aku memang harus bicara padamu
Randy   : Syukurlah, Lis… akhirnya kau mau mengerti juga
Lisa      : Ia, kak. Kini aku telah mengerti dan menyadari kekeliruanku (sambil menghapus air mata) Kak sesungguhnya memang kita sudah tidak cocok  dan tak mungkin bisa bersatu lagi
Lisa                 : (hanya terdiam menatap kepergian Lisa)

Keesokan paginya, matahari tampak bersinar cerah. Namun sayangnya, saat itu sudah tidak terdengar lagi kicauan burung yang biasa berkicau merdu. Ketika waktu sudah menunjukkan pukul 09.00 WIB, ternyata Boby masih terlelap bersama mimpinya. Saat itu di dalam mimpinya, dia sedang berdua dengan Nina di taman yang indah dan hendak mencium gadis itu.

Ibu Boby     : Bob. Boby… ayo bangun nak (berteriak memanggil Boby) sayang ayo cepat bangun ini sudah siang
Boby            : Iya, bu. Boby sudah bangun
Ibu Boby   : Sayang… sungguh tak biasanya kau tidur sampai sesiang ini. Semalam pasti kau  bergadang, iya kan ?
Boby             : Ia… bu, semalam Boby tidak bisa tidur.
Ibu Boby     : Ehh… kalau begitu, sebaiknya sekarang kau mandi, setelah itu lansung sarapan. Hari ini kau harus mengantar ibu kerumah Bu Suryo
Boby            : Duh, ibu. Kenapa harus Boby sih, kan ada Pak Hadi (banta Boby)
Ibu Boby   : Boby…Boby… kalau  Pak Hadi bisa mengantar untuk apa ibu menyuruhmu. Ketahuilah kalau Pak Hadi tidak mengantar ibu karena ada urusan keluarga
Boby        : Kalau begitu, baiklah bu, (seraya bergegas mandi)

Usai sarapan, pemuda itu langsung ke garasi dan mengeluarkan sedan birunya. Lima menit kemudian ibunya sudah datang dengan membawah sebuah bungkusan.

Boby               : Apa itu bu  ?
Ibu Boby    : O, ini pesanan Bu Suryo, kain batik dari solo (seraya masuk ke mobil dan duduk disamping Boby) ngomong-ngomong kau memutar musik apa pagi-pagi begin suaranya seperti kaleng rombeng. Ayo lekas matikan. Bukan lebih baik memutar  lagu keroncong kesukaan ibu.

Akhirnya dengan terpaksa Boby menuruti keingan ibunya, kini Boby mulai menjalankan sedan birunya. Sementara itu di tempat lain, Randy tampak murung memikirkan kejadian semalam. Kemudian Randy tampak beranjak dari duduknya dan segera melangkah kewarung Pak Ade tempat tongkrongan mereka. Rupanya Boby tidak datang kewarung itu padahal Randy berharap dapat mencurahkan isi hatinya pada sahabatnya itu.

Randy             : Pak Ade, kok tumben yah Boby belum kemari ?
Pak Ade    : Iya ya nak. Biasanya kan pukul segini dia sudah nongkrong disini dan bernyanyi dengan gitar kesayanganya itu.
Randy     : Duh, ke mana yah dia ? seharusnya dia memang sudah nongkrong disini smabil menyanyikan lagu Iwan Flas yang bemar-benar flas
Pak Ade  : Ah, nak randy bisa saja. Kalau nak Boby tau bisa-bisa dia tak mau menyanyi lagi loh
Randy     : Ah, Pak Ade… aku kan cuma bercanda. Kalau dia tidak menyanyi, bisa sepi dong ini warung

Sementara itu di tempat lain, Boby sedang duduk sendiri di beranda rumah Bu Suryo karena terlalu lama menunggu. Dia pun jadi melamun sendiri saking terbuainya dengan lamunan yang bergitu indah, membuat Boby tidak menyadari kalau ada langkah kaki yang mendekat.

Lisa                 : Kak Boby…(terkejut)
Boby               : (menoleh dan memperhatikan langkah Lisa dan tersenyum manis)
Lisa                 : Kakak sedang apa disini ? (seraya duduk di sampingnya Boby)
Boby               : Lo, kau sedang apa disini ? (dengan wajah terkejut)
Lisa                 : Kakak ini bagaimana sih, ini kan rumahku
Boby              : Ru…ru…rumahmu (tebata-bata) Masa sih, kok kau tidak pernah cerita. Terus kalau ini rumahmu yang di dekat rumah Nina itu ?
Lisa         : Oh… kalau itu rumah pamanku, selama ini aku memang tinggal disana,  sedangkan disini rumah orang tuaku
Boby               : Oh… begitu (sambil mengangguk-angguk perihal mengerti maksud Lisa)
Lisa                 : O ya, kak. Kau belum menjawab pertanyaanku tadi. Sedang apa kau disini ?
Boby               : Ehhh. Aku sedang mengantar ibuku
Lisa              : Oh…. Begitu.(sambil mengangguk-angguk) oh ya, kak. Ngomong-ngomong, bagaiman hubunganmu dengan Nina, apakah lancar-lancar saja ?   
Boby         : Ya alhamdulilah… hubungan ku dengan nina baik-baik saja (tersenyum) Kau sendiri bagaimana ? Apakah hubungandengan randy apakah baik-baik saja ?
Lisa                 : (kedua matanya tampak mengalir air mata kesedihan)
Boby               : Kenapa kamu menangis ?
Lisa         : (masih saja menangis) Begini kak, Randy itu orangnya tidak bisa di percaya.                      Padahal, dia sudah berjanji untuk tidak menemui mantannya pacarnya lagi. Tapi kemarin, ternyata dia asik berduan di restoran.
Boby               : (mencoba menghibur Lisa)

Sementara itu di tempat lain, ketika matahari telah berada di atasa kepala, Randy masih saja menunggu Boby di warung Pak Ade, setelah lama menunggu Boby tiba-tiba saja randy pulang ke rumah, setibanya di rumah ia langsung saja menghubungi teman lamanya yang bernama Johan si bandar norkoba.

Randy             : Hallo… bisa bicar dengan Johan ?
Johan               : Ya, ini aku sendiri, ini dengan siapa ?
Randy             : Ini aku, Han… Randy.
Johan               : O… kamu Ran, tumben nih… kamu lagi butuh sama daganganku yah ?
Randy             : Kamu benar, Han. Aku memang lagi butuh
Johan               : Ok, Ran. Kamu mau pesan apa ?
Randy        : Biasa, Han. Obat yang bisa membuatku hevoria dan biar gampang tidur, 5 papan yah Han.
Johan               : Sip, Randy. Oh yah ngomong-ngomong kita akan ketemu di mana ?
Randy             : Bagaiman kalau di warung Pak Ade ?
Johan               : Ok deh, aku segera kesana
Randy         : Ok aku tunggu yah Han. Terimah kasih (segera menutup telepon dan segera ke warung Pak Ade)

Sementara itu, di warung Boby yang baru datang tampak asik memetik gitar kesayangannya, setelah satu lagu selesai kemudian Boby tampak memandang kearah jalan. Apa mungkin Randi mau membicarakan soal Lisa. Kalau buka soal yang penting tidak mungkin dia begitu lama menunggu kata Pak Ade, kemudian Boby memetik gitarnya dan bernyanyi tiba-tiba dia menghentikan nyanyiannya.

Randy             : Hai Bob. Kemana aja sih kok baru kelihatan ? (duduk di samping Boby)
Boby           : Wah sorry, Ran. Aku disuruh mengantarkan nyokap kerumah temannya tadi.  Memang ada apa ?
Randy             : Ah, tidak… tidak ada apa-apa kok. Aku Cuma mau nongkrong bareng kok
Boby              : Benar noh… tidak ada apa-apa ? Kata Pak Ade kau menungguku samapai pukul 12.00 siang
Randy           : Benar kok, Bob tidak ada apapa. Aku Cuma mau mendengar kamu menyanyi,  itu saja.
Boby           : Nyidir nih, kalau tidak ada apa-apa, yah sudah. Tidak usah bilang mau mendengarkanku menyanyi segala
Randy             : Sori, Bob. Gitu aja diambil hati
Boby               : Oh ya, Ran. Aku mau bicara sesuatu

Tak lama kemudian tiba-tiba terdengar deru motor besar dua silinder yang berhenti persis di depan warung.

Johan               : Hei brother (turun dari motor menghampiri Randy)
Randy             : (segera berdiri dan mengeluarkan dompetnya) Ok. Han ini uangnya
Boby               : (Boby yang dari tadi bertanya-tanya tentang kedatangan Johan langsung  berdiri  dan angkat bicara) Ran ? Apa-apaan nih. Kanapa kau mau menggunakan barang haram itu lagi ?
Randy             : (diam dan tak menjawab perkataan Boby)
Sementara itu Johan yang tidak mau ikut campur segera pergi meninggalkan                      tempat itu.
Boby               : O… begitu caramu menyelesaikan masalah. Hanya gara-gara di putusin Lisa, kau jadi cengeng begini.
Randy             : Bob, sori nih. Kau memang sahabatku , tapi kalau kau sok mengajari aku tentang masalahku pribadiku, lebih baik persahabatan kita sampai disini saja.
Boby               : Ran, dengarkan aku. Aku bukan sok mengajarimu selama ini kita bersahabat,  terus terang aku tidak mau kau mabuk-mabukan hanya lantaran kecewa dengan Lisa
Randy             : Sudahlah, Bob. Kini aku jadi curiga, bagaimana mungkin kau mengetahui msalahku ? Padahal aku belum cerita, jangan-jangan… (tidak melanjutkan pembicaraannya dan lansung pergi)
Boby               : Ran. Apa maksud ucapanmu itu… Ran (teriak Boby sambil berlari mengejar  Randy)
Randy             : Alaah…. (segera mempercepat langkah kakinya)

Kini Boby melangkah ke rumah Nina. Hingga kini hubungan mereka masih lancar-lancar saja dan terkadang mereka bermain ketempat Lisa untuk mengetahui kabarnya. Hari ini pun mereka pun berjanji untuk mai ketempat itu. Setibanya disana, Lisa sudah pulang ke rumah orang tuanya dan tidak akan kembali lagi. Lantas dengan agak kecewa keduanya pulang. Dalam perjalanan pulang mereka bertemu dengan Randy. Tampaknya Randy sudah tidak marah lagi.

Randy             : Hai, Bob. Apa kabar ?
Boby               : Alhamdulilah… aku baik-baik saja, Ran. Kau sendiri bagaimana ?
Randy             : Aku baik-baik juga, Bob. Oya maaf yah selama ini aku tidak mau menemuimu.
Boby               : Sudahlah Randy. Aku juga memahaminya kok. O ya ngomong-ngomong kaukau mau ke rumah Lisa yah ?
Randy             : Iya Bob. Aku menjelaskan masalah yang sebenarnya. Mungkin sekarang ini dia mau sekarang ini dia mau mendengarkan ku.
Boby               : Wah, sayang sekali Randi, Lisa sudah pulang ke rumah orang tuanya dan dan tidak akan tinggal di sini lagi.
Randy             : (hanya terdiam raut wajahnya pun langsung berubah sedih)
Boby      : Tenang saja Randy. Kau tidak perlu bersedih kau masih bisa bertemu dengannya. Bagaimana kalau hari minggu kita pergi menemuinya.
Randy             : Sungguh Bob ?
Boby               : Ia Randy.
Boby               : Nah itu rumahnya, Ran.
Randy             : Wah, Bob terus terang, saat ini aku benar-benar bahagia.

Tak lama kemudian, ketigannya sudah turun dari mobil dan segera melangkah memasuki rumah Lisa. Sementara itu, Lisa yang duduk di beranda rumah tersebut merasa terkejut dengan kedatangan pemuda yang sangat ia cintai, setelah mereka berbincang-bincang akhirnya semua masalah dapat diselesaikan hingga hubungan mereka kembali membaik. Dan mereka ber empat pun menjadi pasangan yang bahagia.


(mohon maaf bila dalam karya ini  jika ada kesaan dalam karya yang pernah kalian baca ini semua hanya sebagai cerita fiktif)

Monday, October 28, 2019

NEGERIKU




Sahabat Ba'ato-Puisi kali ini spesial hari SUMPAH PEMUDA, puisi ini karya siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Wonosari atas nama Doni Damara. Semoga melalui karya sastra ini, pemuda-pemuda di Indonesia menjadi orang imajinatif bukan propokatif. Di baca yaaa....


NEGERIKU
Karya : Doni Damara

74 tahun yang lalu negeri ini
dipenuhi tangis, dipenuhi duka
banyak penrtumpahan darah
hanya untuk kemerdekaan Negeri ini

berjam-jam, berhari-hari, berbulan-bulan
bertahun-tahun bahkan sampai berabad-abad
Negeri ini penuh dengan penyiksaan
hingga suatu saat, ada seorang gagah perkasa
mengatakan kemerdekaan negeri ini

menghapus kesedihan, menghapus luka
memberikan harapan baru bagi Negeri ini
seseorang itu bernama bapak Ir. Soekarno
Negeri merindukan seorang proklamator sepertimu

seandainya kau masih ada
kau akan bersedih
bahkan bertanya-tanya
dimana Negeri yang indah dan makmur dulu....


Pemuda-pemuda Indonesia khususnya keluarga besar SMA Negeri 2 Wonosari mengharapkan Negeri ini menjadi negeri yang kaya akan toleransi, cintah tanah air dan bahasa yang satu bahasa indonesia, kita semua mengajak kepada Sahabat Ba'ato semua untuk tetap memegang teguh sumpah pemuda, pemuda yang berpegang  pada tumpah darah yang satu, tanah air Indonesia, pemuda yang berbangsa satu, bangsa indonesia, dan pemuda yang berbahasa persatuan, bahasa Indonesia.

untuk kritik dan saran silahkan teman-teman tulis lewat kolom komentar. #marimembaca #marimenulis

Saturday, October 26, 2019

Jika Bukan Aku




Sahabat Ba'ato-sebelumnya saya mohon maaf untuk sahabat semua, akihir-akhir ini belum exis di blog, namun kali ini saya akan mempersembahkan sebuah puisi karya Fandi Nusi Siswa kelas XII IPA SMA Negeri 2 Wonosari pada mata pelajaran bahasa Indonesia, mudah-mudahan puisi akan bermanfaat dan bisa memotifasi kalangan pelajar untuk terus berimajinasi melalui karya sastra, salah satunya puisi moderen di bawah ini.

Jika Bukan Aku
(Fandi Nusi)

Ketahuilah, aku selalu menginginkanmu
selalu menyebutmu disetiap do'aku
disetiap malamku, setiap langkahku
percayalah, tidak ada perempuan lain 
yang mampu mengusirmu dari hatiku

tetapi, jika bukan aku yang kau pilih
kau bisa memutuskan jalan hidupmu sendiri
jika bukan aku yang kau pilih
maafkan aku, akau akan tetap mencintaimu
meski raga tak bisa lagi ku genggam

dan jika bukan aku yang kau pilih
ijinkan kau memilih dan menentukan pilihanku
karena, engkau harus tetap tersenyum,tertawa dan bahagia
meski bukan aku yang bersamamu



Semoga puisi ini bermanfaat untuk sahabat semua, dan teruslah berinsfirasi dalam sastra. #marimenulis #marimembaca. 

Monday, October 7, 2019

MAHASENA


Sahabat Ba'ato-kali ini saya akan mempersembahkan sebuah puisi sebagai bentuk apresiasi saya terhadap Ambalan Rama Sinta Menjadi Juara satu Gudep Unggul Provinsi Gorontalo, dengan rata-rata nilai tertinggi 756,25, dan akan mewakili provinsi Gorontalo ke Nasional. Semoga puisi bermanfaat untuk kita semua..

MAHASENA

Terlihat dari jauh
Sebuah tempat lusuh bak tak terurus
Di dalamnya terdapat dalang berkacu
Di dalamnya terdapat pemeran berkacu
Di dalamnya terdapat penerus berkacu

Berkacu?
Yaaaa! mereka anak pramuka
Mereka membuat bumi berwarna coklat
Di bawah terik matahari seakan pionering garuda 
Menerkam dari belekang
Namun,, semangalah yang menjadi tolak ukur

Berkacu?
Yaaa! mereka anak pramuka
Mereka yang berjiwa nasionalis
Mereka yang berjiwa patriotik
mereka yang berjuang untuk bangsa

Dasa darma yang melekat dalam jiwa
Tri satya yang melekat dalam jiwa
Praja muda yang melekat dalam jiwa
mereka adalah MAHASENA RAMA SINTA

( Ronal Badu )
 berikut saya lampirkan sebuah video kegiatan Ambalan Rama Sinta.

 
video by Ilham Andrianto

 Terima kasih sudah Membaca, kritik dan saran sangat penting, untuk kesempurnaan tulisan yang ada di blok ini..


Friday, October 4, 2019

HADIAH TERINDAH DARI TUHAN



Sahabat BA'ATO-Namanya Felin M. Kuka, biasa di panggil Okhiie. saat itu ia Sebagai mahasiswi jurusan bahasa dan sastra Indonesia di Universitas Negeri Gorontalo, saat ini, Ia berstatus sebagai Guru Bahasa Indonesia di salah satu SMP di Gorontalo Utara. Lahir tanggal 27 mei tahun 1993 di sebuah desa kecil di ujung kabupaten gorontalo utara, agama Islam. Hobinya membaca dan dengerin musik.

HADIAH TERINDAH DARI TUHAN
(drama 1 babak karya: Felin M. Kuka)

Adegan 1
Malam itu udara begitu dingin, hujan mengguyur dengan derasnya. Nampak sisil duduk termangu sambil meratapi nasibnya.

Sisil     :(sambil memandang ke langit) oh tuhan mengapa engkau berikan cobaan
              Seberat ini padaku, sungguh aku tak sanggup menghadapi ini semua.
Winka  :(mengejutkan sisil) Haii lagi ngapain neng, kerjaanya melamun terus nih?
Sisil     : apaan sih, ganggu saja …..
  win ada sesuatu yang ingin aku tanyakan padamu.
Winka  : Ya sudah ngomong saja. Nggak usah serius gitu kalii …….
Sisil     : (dengan wajah serius) Win selama ini hanya kamu teman yang selalu ngertiin
Aku, yang nerima aku apa adanya  dan selalu memberikan solusi di setiap
Permasalahanku.
Winka  : Ya iyalahh, itu kan gunanya teman, selalu ada dalam suka maupun duka
              (sambil tersenyum)
Sisil     : tapi kamu tau kan kondisi keluargaku yang seperti ini, ibuku yang sakit-
Sakitan dan bapakku yang Gila. Entah mengapa win hatiku terasa sakit menyadari semua kenyataan Ini, belum lagi ejekan teman-teman padaku yang selalu merendahkan keluargaku.
              Apa mungkin tuhan benci padaku ??
Winka  : Huusss …….
             Kamu ini ngomong apa siih ? nggak boleh ngomong gitu ahh. Tuhan tidak akan
             Memberikan cobaan melampaui batas kemampuan hambanya sil. Mungkin saja
             Tuhan hanya sedang menguji seberapa besar kesabaranmu.
Sisil     : tapi Winn ……….
Winka  : udah nggak usah tapi-tapian.!! Mending ngomong yang lainnya saja.
 Sebenarnya aku ke sini mau minjam buku buat ngerjain tugas dari Pak Arman
 Kemarin, abisnya aku nggak ngerti gimana cara kerjanya. Mauu yaaa bantuin
 Aku ??
Sisil     : winka..winka … bilang saja kamu mau ikut tugasku, gitu saja kok repot.!!
Winka  :(sambil tersenyum dan menepuk pundak sisil) boleh yaa sill soalnya aku maless ngerjainnya, kamu tau kan aku paling nggak mood belajar Matematika, apalagi gurunya pak Arman, bikin tambah steresss saja…..
Sisil     : Hahaaaaa …….
             Awas looh kamu, ntar ku laporin sama pak Arman baru tauu rasa.
Winka  :(tertawa)

Adegan 2
Keesokan harinya sisil dan winka berangkat ke sekolah bersama-sama, di jemput winka dengan mobil pribadi lengkap dengan mang Udin sebagai supirnya. Setelah 20 menit perjalanan sampailah mereka di sekolah, dan langsung menuju kelas.
Stela    : teman-teman kalian tau nggak, di kelas kita ada yang bapaknya gila loch.!!
Idiichhh, ogah dechh temenan sama dia, ntar ikut-ikutan gila lagi.
(kata stela dengan nada menyindir)
Adit,rio,alex: (berteriak) Wuuuhhhh ……
Adit     : emangnya kamu tau dari mana stell ? jangan ngomong sembarangan aah ntar 
              Malah jadi fitnah lagi..!!
Stela    : heh.. sejak kapan aku bohongin kalian, kalau nggak percaya tanyain ajah
              sama orangnya langsung. Tuuhh si anak emasnya Pak Arman..
Adit     : maksud kamu si sisil ?? (dengan nada keheranan)
Stella   : yaach iyalah siapa lagi,, aku sih kasihan aja udah ibunya sakit-sakitan,
             Bapakknya malah stress kaya gitu, Hahahahh . . .
(Sambil memandang ke arah sisil)
Winka  :(dengan muka marah) Heh nenek sihir, jadi orang jangan suka ngurusin orang
              Lain yaa,urus saja urusanmu sendiri. Kenapa syirik yaa sama sisil, hah ??
              Kamu pikir kamu udah perfeck gitu., ngaca tuch di sendok….!!!
Stella   : apa kamu bilang, awas ajah aku laporin ke kepala sekolah kamu baru tau
              Rasaa..!!
Winka  :(semakin marah) yaa udah sana, pergi saja, kamu pikir aku takut apa..
             Yang ada kamu tuhh yang kena hukuman..!!
Sisil     :(menarik tangan winka) udah..udah . . .
Nggak usah brantem win, biarkan saja dia. Aku nggak apa-apa kok. Kamu   tenang saja Aku sudah biasa kok di giniin.
Winka  : nggak bisa gitu Sil, itu anak harus di kasih pelajaran, biar kapok skalian.
Sisil     : udalah Winn, biarkan saja. yang ada masalahnya tambah runyam lagi..
Stella   :(menatap sinis) awaasss kamuu ………..

Adegan 3
Bel berbunyi pertanda semua siswa SMA N 1 ANGGREK masuk ke dalam kelas. Seperti biasanya Pak arman masuk dan memulai pelajaran hari itu.
Pak arman       : selamat pagi anak-anak ..!!
Semua siswa    :(menjawab serentak) Pagi juga pakk …….
Pak arman       : sampai di mana pembahasan kita kemarin ??
Semua siswa    : sampai di bab IV Pak ….
Pak arman       : Ohh.. iyaa saya lupa. Kemarin saya sempat memberikan tugas bukan ?
                          Tugasnya di kumpul yaa anak-anak …..
Semua siswa    : iya pak.. .
Pak arman memulai pelajaran hari itu, setelah jam pelajaran hampir selesai tiba-tiba kepala sekolah datang menyampaikan sesuatu.
Pak kepsek      :(menuju pak arman)  permisi pak boleh saya minta waktu sedikit,
Berhubung ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan kepada            anak-anak.
Pak arman       : ohh iya silahkan pak.!!
Pak kepsek      :(dengan wajah tersenyum) anak-anak ada kabar gembira yang ingin
Bapak sampaikan kepada kalian, kebetulan sekolah kita mendapatkan beasiswa   dari PTN sehingga bapak akan menyeleksi beberapa siswa yang berhak menerima beasiswa tersebut. Untuk lebih jelasnya kalian dapat melihat informasinya di papan pengumuman.
Stella   : (dengan penuh percaya diri) asiiekk, berita bagus nihh. Aku yakin, aku
               Pasti bakalan lulus di beasiswa itu, Stella gitu loohh..!!
Adit     : widiichh, jangan senang dulu kamu stell, saingannya itu pasti banyak.
              Belum lagi melawan sisil, pasti kamu ka’o.. Hahaaa (tertawa)
Stela    :(cuek saja)
Sementara itu winka menyemangati sisil.
Winka  : (sambil memegang tangan sisil) sil ini kesempatan bagus buat kamu,kalo
Saja kamu bisa mendapatkan beasiswa ini kita bisa kuliah bareng, dan juga  kamu bisa meringankan beban Orang tuamu.
Sisil     : tapi win, itu nggak mungkin..!! kalo aku kuliah, siapa yang nantinya merawat 
Ibuku dan menjaga bapaku, mereka sangat membutuhkan aku win. Lagian untuk apa aku Kuliah, kalo ujung-ujungnya aku nggak bisa membahagiakan orang tuaku.
Winka  : kuliah itu perlu tauu. Yang penting kamu ada kemauan dulu, aku janji aku pasti
              Bantuin kamu sil. (dengan penuh semangat)
Sisil     : kamu itu yach win, terlalu baik sama aku, aku nggak tau harus membalasnya
              Dengan apa.
Winka  : balasnya nanti aja kalo kamu udah sukses neng. Ckckckck…
              Jadi ingat perkatan guru agamaku dulu di madrasah, dia mengatakan sebuah
              Pepatah arab yang begitu menginspirasi bagiku, “MAN JADDA WAJADAH”
              Siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Sisil     :(tersenyum) bisa saja kamu ini. Bener juga siih win..!!
Winka  : makanya mulai sekarang kamu harus berusaha, jangan mudah putus asa gitu
              Dong..??
Sisil     : iyaa bu guru (keduanya tertawa).

Adegan 4
Jam pelajaranpun usai,sisil langsung pulang ke rumah.
Sisil     : Haaahhh capeknya. (sambil merebahkan tubuh di kursi)
Ibu       : Uhuukk-uhukk … sudah pulang nak ?? (ke luar dari balik pintu)
Sisil     : (Kaget) eehh ibu, ibu kok nggak istirahat siih ?
Ibu       : ibu malas tidur-tiduran terus di kamar. Mending nyiapin makan siang untuk
              Kamu.
Sisil     : harusnya ibu tuh istirahat saja, biar sisil yang masak dan beresin rumah,
              Ibu kan masih sakit (dengan nada cemas)
Ibu       : ibu nggak apa-apa kok..!!
Sisil     : buu,di sekolahan sisil ada beasiswa kuliah ke PTN, sisil boleh ikut nggak buu ?
Ibu       : nak, maafkan ibu yaa kalo selama ini ibu nggak bisa membahagiakan kamu,
              Bahkan untuk sekolahpun kamu harus berusaha sendiri. Bapakmu yang sampai
             Sekarang belum juga sembuh,dan ibumu yang tak berdaya ini. Sungguh kau
             Adalah harapan kami nak. Ibu terserah kamu saja nak, asalkan semua itu demi
             Kebaikan kamu (meneteskan air mata).
Sisil     : (terharu) Buu, sisil janji tak akan membuat ibu dan bapak kecewa. Meskipun
             Kehidupan kita yang serba pas-pasan, sisil bersyukur masih bisa di berikan
             Tuhan kesempatan untuk berkumpul dengan ibu dan bapak.
Ibu       : ( memeluk sisil)

Beberapa bulan kemudian tibalah pada pelaksanaan UAN yang di ikuti oleh seluruh siswa SMA/sederajat termasuk di sekolahan sisil. Sisil lulus dengan nilai terbaik dan termasuk ke daftar siswa yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi negeri, sisil sangat terharu sekaligus bahagia karena berkat kesungguhan dan ketabahannya menjalani pasang surut kehidupan,dia mendapatkan hadiah terindah dari tuhan.

SELESAI